Penulis: Josephus Primus | Editor: Josephus Primus
AFPLeader of North Korea ... Kim Jong-Il
KOMPAS.com — Terkesan membela, putra tertua pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, Kim Jong Nam, mengatakan, ayahnya sebetulnya tak menginginkan sistem suksesi dinasti. Akan tetapi, Kim Jong Il tak punya pilihan lain untuk melakukan stabilisasi rezimnya yang kini bermasalah.
Sebagaimana warta AP dan AFP pada Jumat (28/1/2011), Kim Jong Nam yang sudah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun mengeluarkan pernyataan itu dalam wawancara yang jarang terjadi dengan koran Tokyo Shimbun. Wawancara itu berlangsung pada pertengahan Januari tahun ini.
"Pewarisan kekuasaan berdasarkan keturunan tidak sesuai dengan sosialisme dan ayah saya juga menentangnya," kata Kim Jong Nam seperti dikutip dalam artikel media massa itu.
"Yang saya tahu adalah suksesi itu dilakukan untuk menstabilkan sistem internal. Korea Utara yang tidak stabil akan mendorong ketidakstabilan di kawasan," lanjutnya.
"Yang saya tahu adalah suksesi itu dilakukan untuk menstabilkan sistem internal. Korea Utara yang tidak stabil akan mendorong ketidakstabilan di kawasan," lanjutnya.
"Saya ingin Kim Jong Un meneruskan pekerjaan besar yang sudah dilakukan ayah saya. Saya ingin adik saya memperkaya hidup rakyat," kata Kim Jong Nam.
Kim Jong Nam yang lebih sering tinggal di Makau diyakini tidak dipilih menjadi pengganti ayahnya karena dia memiliki gaya hidup yang flamboyan. Dia juga pernah ditangkap karena mencoba masuk ke Jepang tahun 2001 menggunakan paspor palsu.
Kim Jong Nam yang lebih sering tinggal di Makau diyakini tidak dipilih menjadi pengganti ayahnya karena dia memiliki gaya hidup yang flamboyan. Dia juga pernah ditangkap karena mencoba masuk ke Jepang tahun 2001 menggunakan paspor palsu.
Kekhawatiran terkait dengan suksesi memicu ketegangan di Semenanjung Korea. Ketegangan yang sedang berlangsung termasuk penyerangan sebuah pulau di Korea Selatan oleh Pyongyang pada November lalu
.
.
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar