Editor: A. Wisnubrata
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOSebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.
KOMPAS.com - Minggu (23/1) pagi adalah hari Minggu biasa bagi Ngadiran, kecuali dia menemukan bahwa sebagian rumpun tanaman padinya roboh. Baginya, tak ada hal yang aneh.
Dia baru terkejut ketika menyaksikan warga mulai berdatangan dan mendaki Gunung Suru untuk melihat hamparan sawah dari atas.
Ngadiran adalah pemilik salah satu sawah dari tujuh sawah yang menjadi lokasi lingkaran misterius tersebut.
Gunung Suru adalah sebuah bukit kapur berketinggian 25 meter-30 meter di utara areal sawah Ngadiran dengan jarak sekitar 150 meter. ”Saya lalu mengecek sendiri (naik bukit) dan ternyata, kok, ada alur-alur di sawah,” kata Ngadiran. Sebelum ada pola itu, Sabtu lalu, ia mengaku tak ada angin kencang atau suara gemuruh.
Lingkaran misterius yang biasanya disebut sebagai crop circle—dengan diameter 60 meter-70 meter yang muncul di Dusun Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, yang pada Senin kemarin mengundang kehebohan—itu berada di atas tanah milik tujuh warga.
Kemenakan Ngadiran, Fachrurrozi (26), meyakini pola misterius itu bukan buatan manusia. Awalnya ia juga mengira lingkaran muncul akibat ulah binatang liar, seperti harimau. Dugaan itu sirna setelah ia menyaksikan pola dari atas Gunung Suru. Fachrurrozi segera memotret lingkaran misterius sebelum mengunggah gambar itu ke jejaring sosial Facebook.
Sangat rapi
Alur-alur berpola crop circle itu tercipta dari rumpun padi yang rebah. Rebahan rumpun setinggi satu meteran itu rapi. Tidak seperti bekas dipotong.
Gelombang warga kemarin menyerbu dusun tersebut. Ada yang langsung berbisnis: menjual foto ”lingkaran UFO” Rp 10.000 per lembar. Jejaring sosial Twitter dan Facebook langsung riuh dengan informasi dan foto lingkaran misterius itu.
Al Kautsar (19), mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung yang sedang berlibur di Yogyakarta, dan Roni (19), warga Kotagede, Yogyakarta, naik ke atas bukit. ”Saya tahu ada ini dari Facebook. Apa pun pendapat tentang ini, pola ini indah dan sepertinya presisi,” ujar Kautzar.
Kepala Desa Jogotirto Guntur Yoga Purnawan mengemukakan, beberapa hari sebelumnya tak ada angin kencang di areal sawah tersebut. Lokasi Jogotirto sekitar lima kilometer tenggara Bandara Adisutjipto.
Sejak kemarin pagi, garis batas polisi dipasang agar pola unik itu tidak dijamah warga. Kapolsek Berbah Ajun Komisaris I Mada Muliawan menegaskan, ia menanti pihak paling berwenang untuk menganalisis fenomena unik itu. Pihaknya tidak menemukan serpihan apa pun di sana.
Made belum bisa menyimpulkan apa pun. Ia mengatakan, kecil kemungkinan pola unik yang presisi ini dibuat manusia dalam waktu singkat. Pendapat senada juga dilontarkan Guntur.
Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Endah Sri Widiastuti mengatakan, pihaknya mempersilakan para ahli dari berbagai disiplin ilmu meneliti fenomena ini. ”Agar masyarakat mendapat jawaban logis dan ilmiah,” katanya. (IRE/WKM/PRA)
sumber ;Kompas Cetak
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar