Penulis: Hindra Liu | Editor: I Made Asdhiana
KOMPAS/WISNU WIDIANTOROIlustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam mengatakan, Mabes Polri menyadari harapan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara sangat tinggi. Banyaknya kasus yang diduga turut melibatkan oknum polisi turut membuat institusi Polri semakin menjadi sorotan masyarakat. Pucuk pimpinan Polri terus berusaha meningkatkan profesionalitas Polri yang berperan sebagai pengayom masyarakat.
"Kami menyadari, masyarakat inginnya polisi seperti masyarakat. Padahal, polisi juga manusia. Untuk meningkatkan profesionalitas, pimpinan akan menggunakan dengan pendekatan agama. Tidak ada cara lain," kata Irjen Anton pada peluncuran buku berjudul Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Memberi Keteladanan, Menuai Kearifan di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (28/1/2011).
Dikatakan Anton, aparat kepolisian yang terlibat suap adalah mereka yang kurang mengerti ajaran agama. Ke depan, diharapkan praktik-praktik suap dapat terus ditekan.
Beri contoh
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, para jenderal di Polri harus memberi contoh hidup sederhana kepada bawahannya. Dikatakan, saat ini banyak sekali para jenderal yang dengan bangga menunjukkan kepemilikan kendaraan mewahnya, seperti Bentley. Padahal, para bawahannya masih berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Anggota Komisi Hukum DPR RI Bambang Soesatyo, terkait pernyataan Neta, menyatakan, jika ada perwira tinggi yang mengendarai Bentley, hal tersebut perlu dicek, apakah Bentley tersebut milik yang bersangkutan. "Perlu dicek, bayar enggak. Karena bisa saja yang bersangkutan hanya meminjam darishowroom. Karena bisa saja ternyata meminjam," kata Bambang.

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Rsunara.Com © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top