Idola Di Akhir Zaman


Sadarkah saudaraku bahwa dunia ini sudah mendekati akhir  masanya? Bahwa Hadist-Hadist atau ucapan Rasulullah saw tentang akhir zaman sedang berlaku pada kita sadarkah kita akan hal itu? Sudah seharusnyalah kita sadar akan hal itu, karena memang dunia sudah mendekati akhir masanya.
Salah satu tanda-tanda hari kiamat yang telah diceritakan Rasulullah saw seperti dalam hadist ialah :

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يُخَوَّنَ الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ
"Demi yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, tidak akan datang hari kiamat sehingga orang yang amanah dikhianati dan orang yang khianat diberi kepercayaan.” (AHMAD - 6577)
Hal inilah yang sedang marak terjadi di dunia kita sekarang ini. Dengan semakin banyaknya orang-orang yang jahat menjadi pemimpin-pemimpin kita sedangkan disingkirkannya orang-orang yang baik dari hadapan kita, maka semakin sedikit pula-lah “orang-orang yang Sholeh” yang dapat kita tiru dan kita teladani. Sedangkan kita senantiasa disajikan orang-orang yang bodoh lagi jahat untuk kita tiru.
Hal ini saudara-saudaraku sekalian, sadar tidak sadar telah menjadi tontonan kita sehari-hari, baik di media cetak maupun di media elektronik, seorang yang beberapa hari yang lalu dinyatakan seolah-olah jahat dan tak berbudi, dapat kita lihat keesokan harinya ia sudah dipuja dan disanjung sedemikian rupa bagai tak ada bandingannya. Sebaliknya seorang yang kita kenal sangat baik dan Sholeh, dapat dituduh telah melakukan tindakan yang sedemikian sadis dan tak bermoral.
Fakta telah diubah menjadi opini, hal yang sebenarnya tak pernah dan tak mau diungkap. Sementara kita terus disajikan setan-setan yang senantiasa melenggak-lenggok dihadapan kita agar kita dapat menirunya. Yang lebih mengherankan lagi, banyak orangtua-orangtua yang senang apabila sang anak sangat mengidolakan para setan-setan ini, bahkan mendukung sepenuhnya agar sang anak dapat tampil di media-media dan menjadi setan berikutnya. Tak hanya sampai disitu publikasi dan pengenalan para setan ini, mereka bagaikan orang yang harus diminati pendapatnya dan harus diperhitungkan penilaiannya, padahal disatu sisi kehidupan mereka yang penuh dan bergelimang dosa itupun tak luput dari pemberitaan. Seorang dapat menjadi semakin terkenal dengan disajikan berita “panas” tentang dirinya, baik dalam hal berita baik maupun buruk. Karena apa yang mereka pegang adalah, “Publikasi seperti apapun, adalah publikasi yang baik dan akan senantiasa meningkatkan citra diri kami” inilah pegangan mereka terhadap semua pemberitaan diri mereka di media-media.
Saudaraku sekalian, bagaimanakah sikap kita terhadap mereka? Masihkah selama ini kita mengikuti mereka? Masihkah selama ini kita terus terperdaya oleh media-media yang sudah jelas-jelas berpihak pada mereka? Bagaimanakah seharusnya kita bersikap?
Sebagai seorang Muslim, kita harus pandai memilah dan memilih. Segala upaya media untuk menaikkan citra seseorang tak luput dari kepentingan media itu sendiri. Tidak ada tolak ukur akhlak sama sekali. Maka kita Umat Islam harus dengan cermat memilah-milah apa yang seharusnya kita percayai dan apa yang seharusnya kita tolak sama sekali. Dalam hal suri tauladan, Allah telah menentukan bagi kita suri tauladan yang baik dalam surah Al-Ahzab Ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن
كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” ( Al-Ahzab : 21)

Nabi Muhammad saw telah di bentuk dan dibina oleh Allah swt langsung agar menjadi suri tauladan yang sempurna untuk Umat Islam. Setiap kita harus meniru dan mengacu kepada akhlak beliau. Dan begitu luar biasanya Allah swt menjadikan Nabi-Nya seorang yang memiliki suri tauladan yang baik yang tidak segan-segan memberikan pemahaman kepada para sahabat-sahabatnya tentang bagaimana bersikap dan berakhlak.
Di zaman yang penuh fitnah dan godaan seperti sekarang ini kita memang sangat membutuhkan panutan dan sosok yang dapat ditiru dan dicontoh. Namun banyak “orang-orang sholeh” sekarang ini yang belum atau bahkan tidak pantas kita jadikan acuan. Maka solusinya kita harus kembali kepada asalnya, yaitu Nabi saw dan para sahabatnya. Karena sudah sepatutnyalah kita mencontoh mereka yang sudah dijamin Allah masuk ke surga-Nya. Dengan mencontoh mereka, tidak ada keraguan dalam diri kita untuk bertindak selama kita masih dalam koridor mengikuti Nabi saw dan para sahabatnya yang sudah dijamin kecakapan Akhlaknya.
Saudaraku sekalian, seorang Muslim yang hidup pada Zaman penuh fitnah dan tantangan seperti kita sekarang ini, yang juga tidak ada Nabi mendampingi, akan sangat dinilai oleh Allah. Bahkan Rasulullah saw sendiri pernah berkata bahwa orang-orang Mu’min yang tidak pernah melihat Rasul namun cintanya terhadap Rasul begitu luar biasa, dianggap saudara oleh Rasul, melebihi status sahabat. Subhanallah. Maukah kita menjadi saudara-saudara Rasul di Surga-Nya?
Maka saudaraku sekalian yang dirahmati Allah swt, agar kita dapat mencintai Rasul walaupun kita tak pernah melihat wajah Beliau, kita harus memperbanyak membaca sirah-sirah dan mempelajari kisah-kisah Nabi saw dan para Sahabatnya. Dengan semakin kita sering membaca kisah-kisah beliau dan para sahabatnya, kita akan semakin cinta kepada mereka dan akan semakin semangat mengikuti mereka. Dengan sendirinya pula kita akan semakin terwarnai oleh akhlak mereka dan akan tercermin juga dalam kehidupan kita. Karena sungguh sebaik-baik panutan ialah seorang yang sempurna, dan tiadalah yang lebih sempurna daripada Nabi Muhammad saw.


Wallahu A’lam Bishshowwab…

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Rsunara.Com © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top