Sebuah hasil penelitian di bidang kesehatan mengungkapkan data menarik bahwa kebiasaan minum soft drink secara berlebihan dapat mempercepat seseorang mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis, selain faktor kurangnya aktivitas fisik serta minimnya masukan zat kalsium.
“Hindari kebiasaan merokok, alkohol, kafein serta soft drink,” kata dokter Tanya TM Rotikan dari Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Senin dalam lokakarya yang membahas “Terobosan Baru Dalam Ilmu Kesehatan Tulang.” Tanya mengungkapkan bahwa soft drink menjadi salah satu faktor yang mendorong pengeroposan tulang karena minuman ringan yang dikonsumsi secara berlebihan ini mengandung karbon yang menghambat penyerapan zat kalsium.
Ia mengatakan pula bahwa kafein yang terdapat dalam kopi–apalagi jika diminum secara berlebihan– akan mengeluarkan kalsium secara berlebihan.
Sementara itu alkohol merusak tulang dan menyebabkan pola makan yang tidak teratur sehingga timbul gangguan kecukupan zat gizi dalam makanan.
Pada acara yang diselenggarakan PT Fonterra Brands Indonesia yang menghasilkan susu Anlene tersebut, dokter Tanya menyebutkan sekalipun di Indonesia belum diketahui secara tepat jumlah penderita osteoporosis, sebagai perbandingan di Amerika Serikat terdapat 28 juta penderita yang sedikitnya mengakibatkan terjadinya 1,5 juta kasus patah tulang setiap tahunnya.
Untuk mengatasi kasus pengeroposan tulang ini, ia menyarankan agar masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup mereka serta menata kembali pola makannya.
“Osteoporosis dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif bergerak, cukupnya paparan sinar matahari dan cukupnya masukan kalsium yang disesuaikan dengan usia, masing-masing (orang, red),” katanya.
Ia menjelaskan, pada umumnya penderita osteoporosis tidak menyadari gangguan kesehatan yang mereka alami. Kondisi itu baru disadari bila mereka menderita patah tulang sehingga baru kemudian menghubungi dokter.
Selain patah tulang, gejala osteoporosis juga bisa ditemukan bila tubuh makin pendek atau makin membungkuk, timbulnya nyeri tulang, serta secara kebetulan ditemukannya gambaran radiologik yang khas.
Di tempat yang sama, Manajer Pemasaran Fonterra Brands Indonesia Baskorohadi Sukatmo menyebutkan susu berkalsium tinggi dapat mencegah terjadinya gangguan tulang ini.
“Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kalsium dalam tulang, yang membuat tulang menjadi tipis, keropos dan mudah patah,” kata Baskorohadi Sukatmo.
Sumber: http://www.depkes.go.id
“Hindari kebiasaan merokok, alkohol, kafein serta soft drink,” kata dokter Tanya TM Rotikan dari Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Senin dalam lokakarya yang membahas “Terobosan Baru Dalam Ilmu Kesehatan Tulang.” Tanya mengungkapkan bahwa soft drink menjadi salah satu faktor yang mendorong pengeroposan tulang karena minuman ringan yang dikonsumsi secara berlebihan ini mengandung karbon yang menghambat penyerapan zat kalsium.
Ia mengatakan pula bahwa kafein yang terdapat dalam kopi–apalagi jika diminum secara berlebihan– akan mengeluarkan kalsium secara berlebihan.
Sementara itu alkohol merusak tulang dan menyebabkan pola makan yang tidak teratur sehingga timbul gangguan kecukupan zat gizi dalam makanan.
Pada acara yang diselenggarakan PT Fonterra Brands Indonesia yang menghasilkan susu Anlene tersebut, dokter Tanya menyebutkan sekalipun di Indonesia belum diketahui secara tepat jumlah penderita osteoporosis, sebagai perbandingan di Amerika Serikat terdapat 28 juta penderita yang sedikitnya mengakibatkan terjadinya 1,5 juta kasus patah tulang setiap tahunnya.
Untuk mengatasi kasus pengeroposan tulang ini, ia menyarankan agar masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup mereka serta menata kembali pola makannya.
“Osteoporosis dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif bergerak, cukupnya paparan sinar matahari dan cukupnya masukan kalsium yang disesuaikan dengan usia, masing-masing (orang, red),” katanya.
Ia menjelaskan, pada umumnya penderita osteoporosis tidak menyadari gangguan kesehatan yang mereka alami. Kondisi itu baru disadari bila mereka menderita patah tulang sehingga baru kemudian menghubungi dokter.
Selain patah tulang, gejala osteoporosis juga bisa ditemukan bila tubuh makin pendek atau makin membungkuk, timbulnya nyeri tulang, serta secara kebetulan ditemukannya gambaran radiologik yang khas.
Di tempat yang sama, Manajer Pemasaran Fonterra Brands Indonesia Baskorohadi Sukatmo menyebutkan susu berkalsium tinggi dapat mencegah terjadinya gangguan tulang ini.
“Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kalsium dalam tulang, yang membuat tulang menjadi tipis, keropos dan mudah patah,” kata Baskorohadi Sukatmo.
Sumber: http://www.depkes.go.id
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar