Robert Adhi Ksp/KOMPAS
ILUSTRASI Perumahan

JAKARTA, KOMPAS.com
 - Meski ancaman inflasi dan kenaikan bunga acuan membayangi, ditambah risiko kenaikan harga bahan bangunan, kredit sektor properti tetap menjadi favorit bagi perbankan. Banyak bank yang menggadang-gadang kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai andalan bisnis mereka di tahun ini.
Realisasi pembiayaan KPR BTN diperkirakan bakal mencapai angka Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.
-- Irman A Zahiruddin
Bank Tabungan Negara (BTN), sebagai penguasa pasar KPR bersiap menaikkan target pembiayaan rumah hingga 30 persen tahun ini. Direktur Konsumen BTN Irman A. Zahiruddin menuturkan, realisasi pembiayaan KPR BTN diperkirakan bakal mencapai angka Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.
Bila angka tersebut terealisasi, artinya terjadi kenaikan sebesar 25 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit selama tahun 2009. "Untuk itu, tahun ini targetnya kami naikkan 25 persen, maksimal 30 persen menjadi sebesar Rp 26 triliun," ujarnya, Selasa (1/2).
Dari target penyaluran KPR tersebut, sekitar Rp 5,98 triliun akan disalurkan melalui program subsidi pemerintah dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dari nilai itu, sebanyak Rp 181 miliar akan direalisasikan dengan pola pembiayaan syariah. Sejatinya, kapasitas ekspansi KPR BTN bisa lebih besar. Cuma, BTN mengaku memilih sedikit moderat dan memasang target dengan pertimbangan risiko.
Hal yang wajar jika BTN semakin agresif menjual KPR. Dari sisi kualitas kredit, sejauh ini KPR BTN masih termasuk stabil. Terindikasi dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 3 persen. "Kami akan menurunkan angka itu tahun ini," imbuh Irman.
Bank Bukopin juga sami mawon. Bank yang penetrasi KPR-nya terbilang masih kecil ini, berancang-ancang membesarkan pasar. Untuk itu Bukopin terlibat menyalurkan FLPP mulai tahun ini. "Target pertumbuhan KPR kami tahun ini naik dua kali lipat, sehingga bisa menembus Rp 3 triliun," ungkap Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi.
Tahun lalu, porsi KPR di Bukopin baru 6,8 persen dari total portofolio kredit yang mencapai Rp 29 triliun. Dengan menambah ekspansi, porsi KPR Bukopin diharapkan bisa naik menjadi 15 persen.
Pemain baru agresif Bank yang relatif baru menggarap pasar KPR, yakni Bank Mutiara juga memasang KPR sebagai andalan kredit konsumen tahun ini. "Kami akan memperbanyak kerjasama dengan para pengembang," ujar Direktur Utama Mutiara Maryono.
Tahun ini, Bank Mutiara menargetkan penyaluran KPR senilai Rp 400 miliar. Tahun lalu, penyaluran KPR Mutiara sekitar Rp 114 miliar. "Dengan target tahun ini, portofolio KPR kami bisa naik menjadi 2 persen dari total kredit," katanya.
Demi memenuhi target tersebut, Bank Mutiara menjalin kerjasama dengan sejumlah pengembang properti. Misalnya, Gapuraprima Group. "Kami akan memberikan KPR dan KPA ke seluruh proyek properti Gapuraprima Group yang tersebar di berbagai wilayah," imbuh Maryono. (Wahyu Satriani/KONTAN
)

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Rsunara.Com © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top