'Jokowi Baru Jadi Tren Pemimpin Masa Depan'KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESGubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi didampingi Community Managing Editor Kompas.com Pepih Nugraha (kanan) dalam acara Kompasiana Modis (monthly discussion) di gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, Kamis (7/2/2013). Dalam acara diskusi yang dikuti oleh puluhan kompasianer ini, Jokowi menjawab sejumlah pertanyaan peserta berkaitan dengan permasalahan di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dinilai menjadi sosok inspiratif, sebagai model kepemimpinan masa depan. Tapi, mencalonkan Jokowi untuk Pemilu Presiden 2014 dianggap langkah yang kontraproduktif bagi semua pihak.

"Tidak mudah partai atau gabungan partai menggadang Jokowi, karena sekarang sedang dibutuhkan masyarakat DKI," ujar Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan, Kamis (7/2/2013), di Jakarta, Kamis (7/2/2013). Masyarakat, imbuh dia, memahami bahwa sekarang Jokowi masih punya tugas untuk Jakarta.

Belum lagi, kata Taufik, belum tentu juga Jokowi mendapat 'perahu politik' bila maju menjadi calon Presiden pada 2014. "Apakah rela partai politik menyerahkan (posisi calon Presiden) ke pak Jokowi ? Apakah tidak jadi kontraproduktif bagi Jokowi sendiri?" tanya dia.

Namun, Taufik tak menampik Jokowi adalah sosok pemimpin baru. Hanya, menurut dia 2014 bukan waktu yang tepat untuk Jokowi maju menjadi calon Presiden. Taufik berpendapat Jokowi saat ini barulah tepat menjadi tren atau gaya kepemimpinan masa menatang. "Menjadi pembelajaran bagi tokoh masyarakat atau nasional, (bahwa) masyarakat butuh figur yang down to earth tanpa lebay," papar dia.

Baru sekitar empat bulan jadi Gubernur DKI Jakarta, nama Joko Widodo sudah masuk bursa kandidat yang layak jadi calon Presiden. Setidaknya berdasarkan hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB).

Survei PDB itu dilakukan pada 3-18 Januari 2013 dengan 1.200 responden yang berasal dari 30 provinsi. Hasilnya, Jokowi mendapatkan peringkat teratas dengan dukungan 21 persen suara, mengungguli Prabowo Subiakto (17 persen) dan Megawati Soekarnoputri (11,5 persen).

Elektabilitas kandidat yang lebih dahulu disebut-sebut atau bahkan 'pede' menyatakan bakal mencalonkan diri pada Pemilu Presiden 2014, jauh tertinggal dukungan untuk Jokowi. Sebut saja Rhoma Irama (10,4 persen) atau Aburizal Bakrie (9,3 persen), bahkan Jusuf Kalla (7,8 persen).

Calon yang gelagatnya diusung PAN, Hatta Radjasa, sepertinya masih butuh kerja keras berdasarkan survei PDB. Hatta hanya mendapatkan 1,2 persen dukungan responden.
Elektabilitas tokoh lain punya kisaran angka tertinggi di 3 persen. Mereka adalah Wiranto (3,5 persen), Mahfud MD (2,8 persen), Dahlan Iskan (2,0 persen), Surya Paloh (1,3 persen), Chairul Tanjung (0,4 persen), dan Djoko Suyanto (0,3 persen).
Berita terkait dapat dibaca pada topik Geliat Politik Jelang 2014
 
Editor :
Palupi Annisa Auliani

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Rsunara.Com © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top